BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Sistem Kesehatan
Nasional disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal (Depkes, 2001). Maka dari itu, segala aspek kehidupan
manusia Indonesia yang berpengaruh terhadap kesehatan perlu mendapat perhatian,
di antaranya mengenai kesehatan ibu dan anak melalui pemberian Air Susu Ibu
(ASI) eksklusif sebagaimana tertuang dalam Kepmenkes RI Nomor 450/MENKES/SK/IV/2004
Tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Secara Eksklusif Bagi Bayi Di Indonesia.
Dalam Keputusan
Menteri Kesehatan tersebut, Departemen Kesehatan telah menetapkan bahwa pemberian ASI
secara eksklusif bagi bayi di Indonesia adalah sejak lahir
sampai
dengan bayi berumur 6 bulan, dan semua tenaga
kesehatan agar
menginformasikan kepada semua ibu yang baru melahirkan untuk
memberikan ASI secara eksklusif
(Depkes RI, 2007).
UNICEF memperkirakan bahwa pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan
dapat mencegah kematian 1.3 juta anak berusia di bawah lima tahun. Suatu
penelitian di Ghana diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menunujukkan,
16% kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian ASI pada bayi sejak hari
pertama kelahirannya. Namun, di Indonesia hanya 8% ibu yang memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya sampai berumur 6 bulan dan hanya 4% bayi disusui
ibunya dalam waktu satu jam pertama setetalh kelahirannya. Padahal sekitar
21.000 kematian bayi baru lahir (usia di bawah 28 hari) di Indonesia dapat
dicegah melalui pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir (Baskoro,
2008).
Berdasarkan hasil Survey Demografi
Kesehatan Indonesia tahun 2007 menunjukkan penurunan jumlah bayi yang
mendapatkan ASI eksklusif hingga 7,2%. Pada saat yang sama, jumlah bayi di
bawah enam bulan yang diberi susu formula meningkat dari 16,7% pada 2002
menjadi 27,9% pada 2007. UNICEF menyimpulkan, cakupan ASI eksklusif enam bulan
di Indonesia masih jauh dari rata-rata dunia, yaitu 38%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari
profil kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2007, menunujukkan bahwa jumlah bayi
yang diberi ASI eksklusif hanya mencapai 53,75%, sedangkan berdasarkan data
profil kesehatan Kabupaten Garut tahun 2009, jumlah bayi yang mendapat ASI
eksklusif masih sangat rendah, yaitu hanya sekitar 26,57%.
Berdasarkan hasil pendataan Praktek
belajar Lapangan (PBL) tanggal 01 Juni sampai 07 Juni 2011 di Desa Cintarakyat Kecamatan
Samarang, dari 198 ibu yang mempunyai anak usia 1 tahun sebanyak 83 ibu (41.92%)
tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Hal ini menunjukkan cakupan
pemberian ASI eksklusif di Desa Cintarakyat Kecamatan Samarang masih rendah. Hal
tersebut dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan dan
perkembangan otak bayi apabila tidak segera ditangani.
Mengingat pentingnya ASI eksklusif
bagi bayi, maka penulis tertarik untuk menganalisis permasalahan ASI eksklusif tersebut
lebih lanjut dalam sebuah laporan dengan judul: “Gambaran Rendahnya Pemberian
ASI Eksklusif di Desa Cintarakyat Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Tahun
2011”.
1.2
Tujuan Penulisan
1.2.1
Tujuan Umum
Tujuan
umum dari pembuatan laporan ini adalah untuk untuk mendapatkan gambaran rendahnya
pemberian ASI Eksklusif di Desa Cintarakyat Kecamatan Samarang Kabupaten Garut
tahun 2011.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan
khusus pembuatan laporan ini adalah untuk:
1.
Mengidentifikasi masalah rendahnya pemberian ASI
Eksklusif di Desa Cintarakyat Kecamatan Samarang Kabupaten Garut tahun 2011.
2.
Mengetahui permasalahan dan analisis akar penyebab
masalah rendahnya
pemberian ASI Eksklusif di Desa Cintarakyat Kecamatan Samarang Kabupaten Garut
tahun 2011.
3.
Menyusun rencana pemecahan masalah untuk
direkomendasikan jalan keluar permasalahan rendahnya pemberian ASI Eksklusif di
Desa Cintarakyat Kecamatan Samarang Kabupaten Garut tahun 2011.
1.3
Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi Penulis
Meningkatkan wawasan penulis
mengenai ASI eksklusif, mampu mengenali permasalahan kesehatan di masyarakat
serta dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat dibangku kuliah ke tengah
masyarakat.
1.3.2 Bagi Mahasiswa STIKes Garut
Menambah wawasan yang luas,
meningkatkan ilmu pengetahuan, dapat menerapakan aplikasi ilmu dan mendapatkan
pengalaman baru, pemikiran baru sehingga muncul ide serta dapat mengembangkan penemuan
khususnya dalam pemberian ASI eksklusif oleh ibu.
1.3.3 Bagi Ibu
Dengan hasil penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya ASI terutama ASI
eksklusif serta manfaat ASI untuk bayi, ibu dan keluarga.
1.3.4 Bagi Petugas Kesehatan
(Bidan, Petugas Promkes dan KIA)
Menjadi
bahan masukan dalam rangka meningkatkan mutu atau kualitas layanan yang telah
diberikan kepada klien atau masyarakat, memperbaiki sistem pelayanan yang sudah
ada khususnya dalam promosi ASI eksklusif.
1.3.5 Bagi Lembaga STIKes Garut
Menjadi bahan informasi dan
masukan, serta menambah referensi perpustakaan di STIKes Garut mengenai ASI
eksklusif.
1.3.6 Bagi Puskesmas
Dapat dijadikan bahan informasi
dan masukan, sehingga dapat diambil langkah-langkah sebagai upaya untuk
peningkatan mutu atau kualitas pelayanan kesehatan tentang ASI eksklusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar